Saya bersama seorang rekan mengadakan perjalanan ke luar kota dengan angkutan udara. Tiba-tiba ia harus pergi ke kota lain karena ada keperluan mendesak. Namun saya tetap harus melanjutkan agenda sebelumnya.
Di bandara, saya check in seperti biasanya. Mbak petugas menanyakan apakah ingin sekalian check in untuk rekan saya (tiket kami dalam kode pemesanan yang sama). Saya mengiyakan dan meminta kursi yang bersebelahan. Barangkali dengan kursi sebelah yang kosong, bisa duduk lebih nyaman. Duduk di 2 kursi, atau berbaring. Begitu pikir saya. Lalu si Mbak memberikan 2 boarding pass kepada saya.
Di loket Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U, = Passenger Service Charge (PSC) = airport tax), saya hanya membayar untuk 1 orang. Boarding pass atas nama rekan saya simpan, tanpa karcis PJP2U.
Selanjutnya menunggu pesawat di ruang tunggu. Pesawat belum datang di bandara. Seperti biasa, mengalami keterlambatan.
Akhirnya pesawat datang. Beberapa waktu kemudian para penumpang antre pemeriksaan di gerbang keberangkatan, lalu masuk pesawat.
Sambil menunggu pesawat diberangkatkan, saya baca-baca lembar petunjuk keselamatan. Mungkin terlihat kampungan, seperti belum pernah naik pesawat. Tapi saya memang belum paham isinya.
Saat masih baca-baca, masuklah petugas yang mencari seorang penumpang, hingga melewati kursi saya, sampai di baris belakang, dan kembali ke depan. Saya masih juga berusaha memahami dan menghafal isi petunjuk tersebut.
Setelah menyadari apa yang telah saya lakukan, kemungkinan apa yang akan terjadi kemudian, dan nama penumpang yang sedang dicari adalah rekan saya, saya panggil petugas tersebut. "Beliau rekan saya, tidak jadi ikut pesawat ini karena harus ke kota lain."
Maka ia melaporkan ke bagian lain (entah siapa) dan penumpang dinyatakan sudah lengkap. Beberapa saat kemudian pesawat didorong mundur dan mbak-mbak pramugari memberikan peragaan keselamatan.
Jika penumpang masih dinyatakan hilang, bisa membuat dilema bagi maskapai. Jika tetap menunggu hingga penumpang tersebut muncul, keberangkatan pesawat yang sudah terlambat akan semakin tertunda.
Jika penumpang ditinggal, nanti bisa dimaki-maki di internet. Seperti kelakuan salah satu orang yang konon terkenal. Belum lagi jika penumpang tersebut membawa bagasi, kargo harus dibongkar karena berisiko membawa bagasi tanpa ada pemiliknya.
No comments:
Post a Comment