Suatu sore kang Aat Poang makan di warung bernama FoodFest, semacam kumpulan warung makan gitu. Katanya tempat parkirnya sangat luas, bisa untuk parkir montorabur.
Beberapa malam kemudian aku mencoba mampir ke sana, di Jln. Kaliurang Gang Pandega. Di gerbang masuk tersedia daftar menu beserta harganya. Kalau harganya cocok, makin mantap masuk. Kalau dirasa kemahalan, ngisin-isini yén ra sido mlebu.
Ada sekitar 10 warung di sana. Dari ujung sana sampai sini. Ditambah dari situ sampai ujung sana lagi. Bingung. Tadi mau makan apa. Yang jual ada di sebelah mana pula. Kalau di tempat lain, aku bisa pesan nasi di warung sini, pindah pesan lauk di sana, minuman di warung situ.
Kemudian ada pelayan mempersilakan mengambil tempat duduk dulu.
Heran.
"Belum pesan lho, mas."
"Iya. Silakan duduk dulu."
Dengan masih kebingunan dan nampak kampungan, kuturuti saja. Kemudian pelayan memberikan buku menu dan meminta memanggilnya setelah memutuskan apa yang akan dipesan.
Teringat yang kulihat di tipi-tipi. Pengunjung tinggal duduk, pesan, makan, bayar. Biar pelayannya yang capek mondar-mandir.
Di gerbang tadi sudah lama milih-milih menu, jadi tidak terlalu lama buka-buka buku menu. Kupanggil pelayan untuk memesan makanan. Pelayan yang datang gantian mbak-mbak. Aku terpesona.
Ia membawa sebuah PDA. Wah, jangan-jangan terhubung ke database stok makanan nih. Dengan koneksi nirkabel.
"Maaf. Kebetulan [menyebut nama sebuah minuman dingin, rasanya manis] baru saja habis. Baru saja dipesan orang lain."
Tuh, kan. Kalau ditulis kertas, bisa-bisa para pelayan berantem saat mengambil pesanan itu. Lha wong tinggal satu, yang pesan ada dua.
Jadi teringat saat jemu-ah beberapa waktu lampau. Saat itu ada tukang bakso dorong. Dari kejauhan kami lihat tangannya memegang sesuatu. Iseng-iseng terjadi dialog di antara kami.
"Bapak itu sedang buka PDA kali, mencatat penghasilan hari ini."
"Sekalian mengecek stok bahan makanan di rumah. Kalau hampir habis, nanti pulangnya mampir kulakan."
Hot spot di warung itu juga bisa dipakai oleh pengunjung. Gratis. Kucoba saja internetan di sana. Maem sambil begaya gitu deh.
Seperti hot spot di tempat-tempat umum lain, otentikasinya menggunakan captive portal. Oh yeah, berhasil masuk. Bisa internetan. Sempat ngekron dari sana juga.
hehehe
ReplyDeleteprasaan pas awal ndak pake PDA loh,
dua kali aku pesan trus dibilang sama pelayannya,
"maaf mas, menunya yang ini habis, bisa ganti yang lain?"
Selamat ya... atas prestasinya sebagai pemenang FoodFest Blog Writing Contest.
ReplyDeleteSukses selalu....
Iya kayaknya awal-awal buka dulu ngga pake PDA gitu, padahal pas itu rame banget. Waiternya sampe kewalahan lari sana-sini.
ReplyDeleteEh terakhir kesana udah canggih euy, ngga kalah ama di resto-resto di orchard rd. Pelayannya cuman pencet-pencet doang tau-tau udah dianterin makanannya.
hehe..selamat ya mas ucuk...
ReplyDeletekutunggu makan2nya
spesialisasi lomba?
ya juga kali ya..hehe
reply:
Sami-sami, mas Beny.
Selamat ya mas Ryan..
ReplyDeleteOh ya,
Hadiahnya udah diterima dengan baik kan?
reply:
Sudah, Om. Terima kasih.
TriPhone Blog...
ReplyDeleteSince grade school I have been intrigued by technology. From video games to web applications, or the latest mobile phone, I have always striven to be among the first to play with the latest and greatest technology gadgets. Technology is an essential pa...