Artikel dalam bentuk PDF dapat diambil di sini
Kuliax 6.0 adalah sebuah distribusi GNU/Linux Desktop untuk pendidikan di Universitas. Khususnya untuk program studi Teknologi Informasi atau yang berhubungan, seperti Teknik Elektro konsentrasi Sistem Komputer dan Informatika, Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain.
Bagaimana jika Kuliax dibawa ke kantor? Di kantor sini bisa menjadi yang paling lucu dan imut karena yang lain adalah komputer-komputer berjendela.
Seperti biasa, sebelum memulai instalasi sebuah sistem operasi sebaiknya terlebih dahulu kita siapkan partisi untuknya. Partisi bisa dipersiapkan dengan bantuan berbagai macam aplikasi, salah satu contohnya adalah QtParted yang disertakan dalam Kuliax 6.0.
Sistem yang telah ada adalah Microsoft Windows 2000 Advanced Server dan client yang berisi Microsoft Windows XP Professional. Saya tidak ingin berprasangka buruk, kantor sini merupakan perusahaan besar yang menguasai hajat hidup orang banyak. Jadi saya asumsikan peranti lunak yang digunakan adalah legal.
Nah, yang akan disandingkan dengan Kuliax adalah komputer client saja. Servernya masih terlalu riskan untuk diutak-atik. Baik server maupun client tersebut sering diakses secara jarak jauh dari kantor lain.
Saat proses pemartisian, mintalah bimbingan orang lain yang sudah paham tentang partisi harddisk karena hal ini cukup berisiko bagi yang belum berpengalaman. Bisa saja dokumen-dokumen penting menjadi terhapus.
Instalasi Kuliax
Sekarang kita langsung saja masuk ke proses instalasi. Boot komputer dari CD Kuliax hingga muncul desktop-nya. Kemudian klik 2 kali icon “Kuliax Installer” yang ada di desktop.
Sebelum sistem dikopikan ke harddisk, kita lakukan konfigurasi instalasi terlebih dahulu.
- Klik pilihan “Configure Installation”.
- Untuk “System Type”, pilih “Kuliax” saja agar lebih enak karena komputer digunakan oleh beberapa karyawan.
- Pilih partisi yang telah disiapkan untuk Kuliax. Kita asumsikan partisi yang dipilih adalah /dev/hda7.
- Instal grub di root partition (/dev/hda7), bukan di Master Boot Record.
Setelah konfigurasi tersebut selesai, selanjutnya klik “Start Installation” dan tunggu hingga proses instalasi selesai.
Konfigurasi Bootloader
Di sini kita menggunakan bootloader miliknya Windows XP untuk lebih memudahkan berpindah antar sistem operasi saat mengakses secara jarak jauh (tidak memiliki akses secara fisik ke komputer). Untuk itu kita memerlukan bantuan console. Misalnya dengan membuka aplikasi “Konsole” melalui panel yang ada di bawah.
Di Konsole tersebut, masuklah menjadi root dengan mengetikkan perintah “su”. Kemudian ketikkan perintah berikut ini:
# dd if=/dev/hda7 of=/kuliax.lnx bs=512 count=1
Perintah tersebut akan menghasilkan sebuah file bernama “kuliax.lnx” di root directory (hda7) yang merupakan file loader untuk Kuliax yang telah kita instalasikan ke harddisk. Kopikan file tersebut ke hda1 (di Windows biasa disebut dengan drive C:). Bisa dengan klik 2 kali icon “Storage” yang ada di desktop, kemudian bukalah hda7 dan hda1. Nah, tinggal kopi file seperti biasa.
Selanjutnya menyunting “boot.ini” yang ada di hda1. Misalnya menggunakan “Kate”. Klik kanan pada “boot.ini”, pilih “Open With”, kemudian klik “Kate”.
Ubahlah hingga kira-kira menjadi seperti berikut ini:
[boot loader]
timeout=7
default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINDOWS
;default=c:\kuliax.lnx
[operating systems]
multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINDOWS="Microsoft Windows XP Professional" /noexecute=optin /fastdetect
c:\kuliax.lnx="Bakpia"
Perhatian: di bawah “[operating systems]” hanya ada 2 baris.
Dengan konfigurasi seperti di atas, bootloader Windows XP akan menampilkan pilihan 2 buah sistem operasi yang dapat di-boot. Windows XP akan di-boot secara otomatis jika tidak ada interupsi dalam jeda 7 detik.
Penulisan “;default=c:\kuliax.lnx” adalah untuk mempercepat dan juga memudahkan dalam mengubah default OS yang akan di-boot. Titik dua di sini berarti sebuah karakter komentar. Misalnya dengan konfigurasi di atas dan komputer berada di Windows XP serta diakses secara jarak jauh. Jika ingin berpindah ke Kuliax, kita tinggal menambahkan titik dua pada baris ke-3 dan menghapus titik dua pada baris ke-4 sehingga menjadi:
[boot loader]
timeout=7
;default=multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINDOWS
default=c:\kuliax.lnx
[operating systems]
multi(0)disk(0)rdisk(0)partition(1)\WINDOWS="Microsoft Windows XP Professional" /noexecute=optin /fastdetect
c:\kuliax.lnx="Bakpia"
Selanjutnya kita berikan perintah reboot pada Windows XP dan tunggu beberapa saat. Maka komputer akan berganti menjadi Kuliax.
Ingat, sekarang kita masih berada dalam Kuliax yang versi LiveCD. Mari kita masuk ke Kuliax yang telah kita instal. Reboot komputer dan keluarkan CD Kuliax.
Konfigurasi Jaringan
Konfigurasi ini dapat dengan mudah dilakukan melalui tool yang sudah ada. Klik pada kickbar (K) – Kuliax – Utilities – Network Settings.
Maka akan ditampilkan jendela “KDE Control Module”. Kemudian pilih kartu jaringan yang akan dikonfigurasikan, klik “Configure Interface”.
Pada kotak “TCP/IP Address” pilih tipe “Manual” saja kemudian isikan nomor IP beserta netmask sesuai dengan konfigurasi jaringan yang di kantor. Pastikan ada tanda cek pada “Activate when the computer starts”. Jangan lupa untuk memberikan alamat gateway di “Advanced Settings”.
Remote Desktop Connection
Agar Kuliax dapat mengendalikan Windows 2000 Server melalui Remote Desktop Connection, kita perlu menambahkan paket “rdesktop” ke Kuliax. Kita bisa menggunakan “Synaptic Package Management” untuk menginstalnya.
Kita konfigurasi terlebih dahulu daftar repositori yang akan digunakan. Pada Synaptic klik Settings – Repositories. Pilihlah server lokasi terdekat, misalnya Indika atau Kambing. Klik tombol Reload untuk memperbarui daftar paket.
Selanjutnya kita instal paket “rdesktop”. Misal dengan mencari paket tersebut (tekan kombinasi tombol Ctrl+F). Carilah paket “rdesktop” kemudian instal paket tersebut.
Jika “rdesktop” telah terinstal, maka Krdc dapat membuat Kuliax mengendalikan Windows 2000 Server.
Di kotak dialog Krdc pada baris “Remote desktop” isikan “rdp:/alamat.ip.server”. Maka terminal Windows akan dihadirkan di desktop Kuliax.
nek nagnggo Ubuntu iso ra??
ReplyDeletehehehehe....
reply:
Isa waé sih, ning malah rada repot. :D
satu guru jangan menggangu :D
ReplyDeletepunyaku-punyaku, punyamu-punyaku :D
dan kembalilah kejalan yang benar DEBIAN
reply:
Mantra apa ini, Ji? Aji-ajiné si Aji. :D
Dinasti Debian? Tetep...
Eh, sudah kuganti menjadi "Trah Debian" dhing.
sssssttt............. jgn brantem
ReplyDeletewah menarik sekali dan menambah ilmu. maju terus jogja linux
ReplyDeletehalo orang nyetrum
ReplyDeleteAyo canangkan "Goes to Opensource"
di perusahaan ini
klo dihitung2, bisa nghemat ratusan juta rupiah